About
local food
Minggu ke-
22-Maret-2018
GUDEG
Gudeg (ejaan bahasa Jawa, gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk
membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.
Ada berbagai
varian gudeg, antara lain:
·
Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan
dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada
masakan padang.
·
Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan
dengan areh encer.
·
Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna
putih.
HISTORY
Sebagian besar orang hanya mengetahui gudeg berasal
dari Yogyakarta. Sejatinya gudeg mengalami perjalanan sejarah yang panjang
sebelum menjadi ikon kuliner Yogyakarta.
Diungkapkan Murdijati Gardjito yang telah
menerbitkan sebuah buku berjudul "Gudeg Yogyakarta", sejarah gudeg di
Yogyakarta dimulai bersamaan dengan dibangunnya kerajaan Mataram Islam di alas
Mentaok yang ada di daerah Kotagede pada sekitar tahun 1500-an.
"Saat pembangunan kerajaan Mataram di alas
Mentaok, banyak pohon yang ditebang, dan di antaranya adalah pohon nangka,
kelapa, dan tangkil atau melinjo," jelasnya.
Karena banyaknya buah nangka muda (gori), kelapa,
dan daun tangkil (melinjo), akhrinya mendorong para pekerja untuk membuat
makanan dari bahan-bahan tersebut. Untuk memenuhi makan para pekerja yang
jumlahnya begitu besar, nangka muda yang dimasak jumlahnya juga sangat banyak.
Bahkan untuk mengaduknya atau dalam bahasa Jawa
disebut hangudekharus menggunakan alat menyerupai dayung perahu. Dari proses
mengaduk (hangudeg) ini makananan yang diciptakan dari nangka muda ini disebut
gudeg.
Selain itu, gudeg juga tercatat dalam karya sastra
Jawa Serat Centhini. Diceritakan di dalamnya, pada tahun 1600-an Raden Mas
Cebolang tengah singgah di pedepokan Pengeran Tembayat yang saat ini berada di
wilayah Klaten.
Di sana Pengeran Tembayat menjamu tamunya yang
bernama Ki Anom dengan beragam makanan dan salah satunya adalah gudeg.
Bahan-bahan
1 mangkuk nangka muda rebus
1 ruas lengkuas
2
daun salam
1 daun jeruk
1 sereh
2 butir gula jawa (sy ukuran kecil)
1/2 bungkus santan (sy kara)
Secukupnya air
Secukupnya garam
Secukupnya penyedap (bila suka)
Bumbu Halus ;
3 bawang
putih
6 bawang
merah
1 sdt ketumbar
2-3 kemiri
Langkah
1.
Tata
didasar panci ; daun salam, daun jeruk, lengkuas, sereh, gula jawa, bumbu
halus.
2.
Masukkan
nangka muda
3.
Masukkan
santan dan air setinggi nangka/merendam nangka
4. Masak dengan api kecil, beri garam,
penyedap.
5. Jgan lupa sesekali di koreksi rasa,
masak sampai air menyusut kalau belum empuk boleh tambah air dan masak lgi
smpai menyusut
Source :
Anonim.
2016, Sejarah Dibalik Ketenaran Gudeg. http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/03/sejarah-di-balik-ketenaran-gudeg (online, 23 maret
2018).
AYAM
BETUTU
Betutu adalah lauk yang terbuat dari ayam atau bebek yang utuh yang berisi bumbu, kemudian dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh kabupaten di Bali. Salah satu produsen betutu adalah desa Melinggih, kecamatam payangan kabupaten Gianyar. Ayam betutu juga merupakan
makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai sajian
pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual.
Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tetapi juga
tamu manca negara yang datang ke Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu
seperti di hotel dan rumah makan atau restoran. Betutu tidak tahan disimpan
lama.Be-Tutu merupakan jenis makanan tradisional daerah Bali yang bahan
mentahnya berupa karkas utuh itik dan ayam. Kata betutu berasal dari kata tunu
yang berarti bakar dan dirangkai dengan kata be yang berarti daging.
Berdasarkan uraian tersebut betutu berarti daging yang
dibakar. Ayam betutu merupakan jenis lauk pauk yang dibuat dari daging ayam
yang telah dibersihkan kemudian dibalurkan bumbu khas Bali yang dikenal dengan
base genep di seluruh permukaan tubuh daging ayam dan sebagian lagi dimasukkan
ke dalam rongga abdomennya. Daging ayam yang telah dibumbui tersebut kemudian
direbus atau langsung dibakar hingga menghasilkan aroma yang khas. Aroma khas yang muncul disebabkan karena adanya pemanasan yang
menyebabkan air dan lemak daging berantai pendek ikut menguap. Semakin banyak
uap yang dihasilkan, semakin kuat dan enak aromanya.
Menurut tradisi Bali, ayam betutu
biasanya disajikan pada saat upacara adat seperti odalan, otonan, maupun
perkawinan. Akan tetapi, sekarang makanan ini sudah menjadi kuliner khas Bali
yang sekarang menjadi daya tarik wisatawan dan sudah dijual di berbagai tempat
kuliner di Bali. Bahan yang diperlukan untuk membuat ayam betutu terdiri dari
satu ekor ayam yang sudah dibersihkan bagian dalamnya, bumbu genep, bumbu
wewangenan, garam, dan minyak kelapa. base genep merupakan bumbu khas Bali yang
terdiri dari bawang merah, kencur, kemiri, bawang putih, kunyit, lengkuas,
jahe, laos, cabai rawit, serai, gula merah, terasi, daun limau, daun salam, dan
minyak kelapa. Sedangkan bumbu wewangenan terdiri dari merica hitam, merica
putih, cengkeh, pala, tabia bun, ketumbar, kemiri, menyan, jangu, bangle, dan
kulit jeruk purut.
Proses pembuatan ayam betutu dimulai
dengan menghaluskan base genep dan wewangenan kemudian ditumis hingga harum.
Selanjutnya ayam dibersihkan dari bulu, jeroan, paruh, dan kulit kaki yang
keras dikelupas. Panaskan air dengan sedikit bumbu, daun salam, daun limau, dan
batang serai yang telah dimemarkan. Ayam direbus ke dalam air hingga tiga per
empat matang kemudian diangkat. Setelah diangkat, base genep dimasukkan ke
dalam perut ayam dan sebagian base genep yang dicampurkan dengan minyak
tandusan dibalurkan di seluruh permukaan tubuh ayam.
Ayam yang telah dibumbui kemudian sedikit
diremas-remas agar ayam menjadi lunak dan dibungkus dengan daun pisang atau
kelopak daun pinang untuk selanjutnya dimasukkan ke bara api. Bara api tidak
boleh terlalu besar dan proses pemasakan di bara api kurang lebih 1 jam. Ayam
betutu kemudian disajikan dengan cara dibelah pada bagian perut hingga daerah
tempat tembolok, kemudian kedua belah dada ditarik ke samping. Satu paket ayam
betutu biasanya dihidangkan bersama dengan sambal matah, kacang dan sayur.
kandungan zat gizi ayam betutu yaitu kadar air sebesar 60,87%, kadar abu
sebesar 1,84%, kadar protein sebesar 14,69%, kadar lemak 1,27% dan kadar
karbohidrat sebesar 21,33%.
Bahan-bahannya:
1 Ekor Ayam yang masih segar
100 Gram Daun singkong rebus dan potong
kecil-kecil
Minyak Goreng
Bumbu-bumbunya:
10 Buah Bawang Merah
3 Siung Bawang Putih
4 buah cabe merah dan cabe rawit
4 buah kemiri
1 cm lengkuas, jahe
1 batang serai
1 sendok makan bubuk pala
2 cm kencur
Garam secukupnya.
Cara memasak Ayam betutu
1. Haluskan semua bumbu dan campur dengan
garam
2. setelah itu tumis bumbu dengan minyak
goreng, lumuri ayam dengan bumbu tersebut dan campurkan potongan daun singkong
dengan bumbu aduk merata dan masukan kedalam belahan tubuh ayam tersebut.
3. Kukus ayam dengan balutan daun singkong
sampai matang, angkat dan bakar ayam saat masih dibungkus daun singkong.
Source :
Zucka
Evelyn. 2015, Ayam Betutu Khas Bali. http://makananjalan.blogspot.co.id/2015/05/ayam-betutu-makanan-khas-bali.html
(online, 23 maret 2018).