skip to main | skip to sidebar

Pages

Wonderfull Story From my Beloved Kitchen

About Local Food

April 20, 2018 |

About local food
Minggu ke-7

20-April-2018
RENDANG
 
Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia mengetahui apa itu rendang, mengingat banyaknya jumlah warung makanan Padang yang tersebar di seluruh Nusantara. Tapi apakah ada di antara kita yang tahu tentang  sejarah masakan rendang ini? Rendang merupakan sebuah makanan tradisional dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau, yang terbuat dari daging sapi diselimuti dengan racikan bumbu yang pedas.
Kini rendang sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia International.  Hal ini terbukti dengan dinobatkannya  rendang “Sumatera Barat”sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN. Bahkan, Burger King pernah membuat Rendang Burger pada tahun 1987.
Asal-usul rendang padang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Rendang merupakan masakan/makanan khas daerah Sumatera Barat. Kini rendang sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia International. Hal ini terbukti dengan dinobatkannya rendang “Sumatera Barat” sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN. similar websites Bahkan, Burger King pernah membuat Rendang Burger pada tahun 1987.
Sejarah Asal-Usul Masakan/Makanan Rendang
Dari mana asal-usul masakan rendang?
Catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis secara massif pada awal abad ke-19. Namun, menurut sejarawan dari Universitas Andalas, Padang, Gusti Asnan, rendang patut diduga telah ada sejak abad ke-16.
Ia menjelaskan beberapa literatur yang tertulis di abad ke-19 menyatakan, masyarakat Minang di wilayah darek (darat) biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura yang makan waktu sekitar satu bulan melewati sungai. Karena sepanjang perjalanan tidak ada perkampungan, para perantau menyiapkan bekal makanan yang tahan lama, yaitu rendang.
Berdasarkan penafsiran sejarah, Gusti menduga, cara yang sama dilakukan orang Minang pada abad ke-16 ketika meneroka (membuka kampung baru) di pantai timur Sumatera hingga Malaka, Malaysia, dan Singapura. ”Ada kemungkinan, masakan tahan lama seperti rendang sudah ada pada saat itu. Pada masa itu, perjalanan bisa makan waktu berbulan-bulan,” ujarnya.
Gusti menyebutkan, catatan Kolonel Stuers juga menulis tentang kuliner dan sastra pada 1827. Catatan itu, katanya, banyak memunculkan secara implisit deskripsi tentang alam, budaya dan kearifan lokal, serta tradisi yang identik dengan Minang. Kuliner yang tertulis secara implisit pun diduga kuat mengarah pada rendang. Dalam sumber-sumber Belanda pernah muncul istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan, yang dapat ditafsirkanmerupakan teknik pengawetan.
Menurut Gusti, dulu masyarakat tradisional mengawetkan makanan menggunakan metode pengasapan dan pengeringan. Pengasapan dan pengeringan dilakukan dengan memasak demikian lama. ”Rendang kalau dilihat dari proses pembuatannya memang memasak dalam waktu lama sampai kuahnya kering,” katanya. Rendang sendiri berasal dari kata ”merandang”, memasak santan kelapa sampai mengering perlahan.
[blockquote “]Rendang merupakan masakan/makanan khas daerah SumateraBarat. [/blockquote]
Lebih lanjut, Gusti menafsirkan, hikayat rendang juga berkaitan dengan kedatangan orang-orang India dan Arab ke kawasan pantai barat Sumatera. Konon, pada abad ke-13 dan ke-14, daerah Minang sudah didiami orang-orang India. Ia menegaskan, bumbu dan rempah-rempah diperkenalkan lebih dulu oleh orang India.
Terkait dengan masakan, Gusti pun menduga, masakan kari yang diperkenalkan saudagar India pada abad ke-15 merupakan cikal bakal rendang. Menurut dia, sangat masuk akal masakan kari menjadi kuliner semasa terjadinya kontak perdagangan. Ahli waris tahta Kerajaan Pagaruyung, Puti Reno Raudah Thaib, sependapat dengan Gusti bahwa tidak tertutup kemungkinan rendang merupakan proses lanjut dari kari.
Makna Budaya Rendang :
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari “Niniak Mamak” (para pemimpin Suku adat)
Karambia (kelapa), merupakan lambang “Cadiak Pandai” (kaum Intelektual)
Lado (cabai), merupakan lambang “Alim Ulama” yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
Penelusuran tentang sejarah rendang akan membawa kita ke salah satu daerah di Sumatera bagian barat, yaitu Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan kuliner mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Untuk sejarah kapan pertama kali rendang diciptakan sendiri, sayangnya tidak banyak bukti tertulis yang dapat ditemukan. Salah satu dugaan yang muncul di kalangan para peneliti adalah bahwa panganan ini telah muncul sejak orang Minang mengadakan acara adat mereka untuk pertama kalinya. Awal mula sejarah masakan rendang khas Padang ini terdengar dimana-mana mungkin terjadi karena seni memasak ini terus berkembang dari Riau, Mandailing, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan yang merupakan negara bagian federasi Malaysia karena perantau Minang yang tinggal di sana.
Catatan tentang rendang sebagai makanan tradisional dari daerah Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19, namun Gusti Anan, seorang sejarawan dari Universitas Andalas di Padang memiliki dugaan bahwa rendang sudah mulai muncul sejak abad ke-16. Hal ini ia simpulkan dari catatan literatur abad ke-19 dimana tertulis bahwa masyarakat Minang darat sering bepergian menuju Selat Malaka hingga Singapura. Perjalanan tersebut mereka lalui dengan jalur air dan bisa memakan waktu kurang lebih sekitar satu bulan. Mengingat tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau ini pasti sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang lama, dan makanan itu adalah rendang. Gusti juga menduga bahwa pembukaan kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia oleh masyarakat Minang pada abad ke-16 juga sudah mengikutsertakan rendang sebagai makanan mereka karena perjalanan tersebut butuh waktu berbulan-bulan.
Selain dari catatan sejarah, sejarah masakan rendang khas Padang juga dapat ditemukan dalam catatan harian Kolonel Stuers yang pada tahun 1827 menulis tentang kuliner dan sastra. Di dalam catatan tersebut sering kali muncul secara implisit deskripsi kuliner yang diduga mengarah pada rendang dan tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Hal ini, menurut Gusti, adalah salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat minang. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu untuk memasak santan hingga kering secara perlahan hal ini cocok dengan rendang yang memang butuh waktu lama untuk dimasak hingga kuahnya kering.
Sejarah rendang juga tidak lepas dengan kedatangan orang-orang dari Arab dan India di kawasan pantai barat Sumatera. Dipercaya bahwa pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di daerah Minang, dan bumbu serta rempah-rempah sudah diperkenalkan oleh orang-orang tersebut. Ada juga dugaan yang mengatakan bahwa masakan kari yang sudah menjadi makanan khas India dan diperkenalkan pada abad ke-15 di daerah Minang merupakan dasar dari rendang itu sendiri. Hal ini sangat mungkin mengingat adanya kontrak perdagangan dengan India pada masa itu. Ahli waris tahta kerajaan Paguruyung juga membuka adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan kari yang diproses lebih lanjut. Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih kering, sehingga bisa jauh lebih awet jika dibandingkan dengan kari.
Masakan rendang khas Padang tetap tidak mati hingga sekarang, bahkan menjadi semakin terkenal dengan menjamurnya warung makan Padang di setiap sudut kota di Nusantara. Meski dikenal dengan bentuknya yang terbuat dari daging, ternyata banyak juga variasi rendang lainnya seperti rendang ayam, bebek, hati, telur, paru, dan ikan tongkol. Selain itu ada juga rendang suir yang berasal dari Payakumbuh. Yang membedakan rendang suir dengan rendang biasa adalah daging ayam atau sapi yang digunakan, serat dagingnya akan disuir kecil-kecil.
Filosofi Di Balik Rendang Makanan rendang khas Padang sebagai masakan tradisional memiliki posisi yang terhormat dalam hidup bermasyarakat di Minangkabau. Hal ini dikarenakan bahan-bahan pembuat rendang memiliki makna sendiri-sendiri. Bahan pertama yaitu dagiang atau daging sapi yang juga merupakan bahan utama melambangkan niniak mamak dan bundo kanduang, dimana mereka akan memberi kemakmuran pada anak pisang dan anak kemenakan. Bahan kedua adalah karambia atau kelapa, yang melambangkan kaum intelektual atau yang dalam bahasa Minang disebut Cadiak Pandai, dimana mereka merekatkan kebersamaan kelompok maupun individu. Yang ketiga adalah Lado atau sambal sebagai lambang alim ulama yang tegas dan pedas dalam mengajarkan agama. Bahan terakhir adalah pemasak atau bumbu, yang melambangkan setiap individu dimana masing-masing individu memiliki peran sendiri-sendiri untuk memajukan hidup berkelompok dan adalah unsur terpenting dalam hidup bermasyarakat masyarakat Minang.
RESEP RAHASIA RENDANG ASLI PADANG
Sebenarnya masakan rendang ini banyak macam-nya, bukan hanya daging sapi tetapi daging ayam juga bisa di rendang, karena yang nikmat adalah daging sapi makanya saya akan memberikan khusus resep rendang daging sapi. Ok tak perlu panjang panjang basa basi-nya, mari kita langsung membuatnya. Perlu di ketahui Tingkat kekeringan masakan sangat mempengaruhi ketahanan rendang ini. Jadi tips-nya apabila sahabat ingin masakannya tahan lama maka proses memasaknya :
  • Usahakan benar benar kering. 
  • Santan kelapa yang digunakan juga mempunyai faktor penting dalam kelezatan rasa. Maka hindari penggunaan santan instant dan gunakan hanya santan asli dari parutan buah kelapa yang tua sehingga hasil santan-nya nanti kental. 
  • Selain itu, untuk hasil masakan yang lebih empuk, sebaiknya daging sapi yang digunakan di pukul pukul (di gepuk) terlebih dahulu sebelum di masukkan ke dalam bumbu rebusnya. Untuk bahan bahan bumbu seperti cabai, garam dan merica bisa disesuaikan sesuai selera.

Rahasia Resep Rendang  Asli Padang
  • 500 gram daging sapi yang segar. Cuci bersih terlebih dahulu dan tiriskan sebelum di masukkan ke dalam bumbu utama.
  • 10 siung atau butir Bawang merah. Kupas kulitnya dan tidak perlu dicuci.
  • 2 - 3 butir  Kelapa Tua . Parut kelapa dan jadikan santan kental (maksimal 2 kali pemerasan).
  • Bawang Putih sebanyak 5 pcs.
  • Jahe ukuran sedang besar di kupas kulitnya sebanyak kurang lebih 1 ruas jari.
  • Cabai merah di giling terlebihb dahulu sesuai selera (atau kurang lebih 0.5 ons).
  • Merica bubuk secukupnya atau kurang lebih setengah sendok teh kecil.
  • Air bersih secukupnya buat merebus dagingnya.
  • Lengkuas yang sudah di memarkan secukupnya.
  • Bunga Pekak sebanyak 2 pcs (bisa dihilangkan kalau kesulitan mencarnya).
  • Daun kunyit sebanyak 1 lembar, 2 lembar daun salam dan 3 pcs daun jeruk.
Cara membuat Daging Rendang Asli Padang
  1. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, merica bubuk dan cabai merahnya. Bisa menggunakan blender atau di uleg biasa.
  2. Ambil satu wajan dengan ukuran besar. Rebus 500 gram daging sapi dan masukkan bumbu yang sudah dihaluskan di atas sampai air habis dan daging empuk.
  3. Masukkan santan sedikit demi sedikit sambil tetap di aduk. Usahakan santan jangan sampai pecah.
  4. Masukkan lengkuas, bunga pekak, daun salam, daun kunyit (di iris kecil), daun jeruk dan sereh. 
  5. Aduk terus sampai santan mendidih.
  6. Kecilkan api setelah santan mendidih. Sesekali tetap diaduk sampai daging empuk dan keluar minyaknya.
  7. Aduk terus sampai rendang Padangnya mengering dan berwarna coklat kehitaman. 
  8. Terakhir lihat atau cicipi jika dagingnya sudah empuk, maka Rendang siap di sajikan.

SOTO BETAWI
 
Soto Betawi merupakan soto yang populer di daerah Jakarta. Seperti halnya soto Madura dan soto sulung, soto Betawi juga menggunakan jeroan. Selain jeroan, seringkali organ-organ lain juga disertakan, seperti mata, terpedo, dan juga hati.
SEJARAH Istilah soto Betawi hadir dalam kuliner masakan Indonesia sekitar tahun 1977-1978, namun bukan bearti tidak ada soto sebelum tahun tersebut. Yang memopulerkan dan yang pertama memakai kata soto Betawi adalah penjual soto di THR Lokasari / Prinsen Park, tentunya dengan ciri khas cita rasa sendiri.
Banyak penjual soto pada masa tahun-tahun tersebut, biasanya menyebut dengan soto kaki Pak "X" atau sebutan lainnya. Istilah soto Betawi mulai menyebar menjadi istilah umum ketika penjual soto tersebut tutup sekitar tahun 1991.

RESEP  SOTO BETAWI
Bahan-bahan:
·         500 gr daging sapi dan jeroan, potong beberapa bagian atau potong dadu
·         200 ml santan kental dan cair
·         250 ml susu sapi segar
·         air secukupnya
·         4 cm lengkuas
·         2 batang serai
·         2 cm jahe
·         2 lembar daun salam
·         1 sdm mentega

Bumbu yang Dihaluskan:
·         1 sdm lada, sangrai
·         1 sdt ketumbar, sangrai
·         1/2 sdt jinten, sangria
·         1/2 biji pala, sangrai
·         3 butir kemiri, sangrai
·         5 siung bawang merah
·         4 siung bawang putih
·         Garam secukupnya

Bahan Pelengkap:
·         Daun bawang, iris halus
·         Kentang yang sudah di goreng, iris kasar
·         Tomat, iris kasar
·         Jeruk limau
·         Emping
·         Kecap manis
·         Asinan acar
·         Bawang goreng

Cara Membuat Soto Betawi:
1.      Didihkan air dan masukan daging dan jeroan bersama potongan jahe dan lengkuas. Rebus hingga daging empuk.
2.      Angkat daging dan jeroan lalu tiriskan. Jadikan air rebusan sebagai air kaldu.
3.    Goreng daging dan jeroan hingga berwarna sedikit kecoklatan. Angkat dan sisihkan.
4.      Tumis semua bumbu yang sudah dihaluskan hingga wangi lalu tambahkan santan cair, susu cair dan mentega hingga tercampur matang. Angkat.
5.      Masukan tumisan bumbu beserta daun salam dan batang serai ke dalam air kaldu, masak hingga wangi dan mendidih. Lalu tambahkan santan kental dan sisa susu beserta potongan daging dan jeroannya.
6.      Setelah matang soto betawi dapat disajikan di atas mangkuk saji bersama bahan pelengkap

Cara Membuat Sambal:         
·         Haluskan 10 buah cabai rawit merah, 1 cabai merah besar, 2 siung bawang putih dan 1 sdt garam lalu rebus menggunakan sedikit kuah soto. Lalu hidangkan bersama soto betawi.

  
   Source :
Agnes Ghita, 2013. “Resep dan Asal Usul Soto Betawi”. http://gitagnes.blogspot.co.id/2013/10/artikel-resep-asal-usul-soto-betawi.html (Online, 20 April 2018).
Anonim, 2015. “Resep Rahasia Rendang Asli Padang”. https://www.resepcaramasakan.com/2015/06/resep-rahasia-rendang-asli-padang.html (Online, 20 April 2018).
Anonim, 2013. “Sejarah Rendang Padang Berasa Dari Sumatra Barat atau India?”. http://rendangmama.com/rendang-padang-berasal-dari-sumatera-barat-atau-india/ (Online, 20 April 2018).
Anonim, 2015. “Sejarah Rendang (khas padang)”. https://indogastronomi.wordpress.com/2015/11/12/sejarah-rendang-makanan-khas-padang/ (Online, 20 April 2018).











Label: Local Food 0 komentar
0 Responses

« Posting Lebih Baru Posting Lama »
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Labels

  • About Tool's (TRAINEE) (14)
  • About Tools (54)
  • All Of The Ingredient (29)
  • Daily Activity (TRAINEE) (13)
  • Daily Report (57)
  • Daily Report English Version (27)
  • Famous Food (6)
  • Local Food (7)
  • My Video's (14)
  • Recipe (18)
  • The Other Task (5)
  • visit market (11)
Diberdayakan oleh Blogger.

Menu

  • Home
  • About Us
  • Contact Us

Social Media Icons

  • facebook
  • twitter
  • gplus
  • instagram

Welcome to my blogspot weekly

Main Menu

  • Feature
  • _Multi DropDown
  • __DropDown 1
  • __DropDown 2
  • __DropDown 3
  • _ShortCodes
  • _Hana
  • _Error Page
  • Seo Services
  • Documentation
  • Download This Template

List of My Friend's Blog

  • Firman
  • Indra
  • Made
  • Nada
  • Novi
  • Randy
  • Ranggo
  • Ria
  • Roni
  • Valent

Laporkan Penyalahgunaan

About Me

Arih Raihana
Lihat profil lengkapku

About Ingredients 14

i n g r e d i e n t s  Minggu-14 24 Desc 2018 Raspberry ©   History Raspberry adalah tanaman semak yang dapat tumbuh d...

Followerss

Cari Blog Ini

My Blog List

My Instagram

Advertisement

Facebook

Random Posts

Facebook

Recent Posts

Recent Posts

Instagram

  • About Ingredients 07
    About some ingredients Minggu ke-7 19-April-2018 SELEDRI Sejarah Seledri Seledri telah dikenal sejak ribuan ...
  • Some Ingredients 6
    i n g r e d i e n t s  Minggu-6 16 Sept 2018 Yeast / Ragi Yeast telah digunakan oleh manusia sejak dahulu untuk menghasilkan ma...

Daily Report

About Me

34.2k likes

Like

28.6k followers

Follow

8.6k subs

Subscribe

17.3k followers

+1

Daily Report

Utensil & Equipment

Home Ads

Popular Posts

  • About Ingredients 07
    About some ingredients Minggu ke-7 19-April-2018 SELEDRI Sejarah Seledri Seledri telah dikenal sejak ribuan ...
  • Some Ingredients 6
    i n g r e d i e n t s  Minggu-6 16 Sept 2018 Yeast / Ragi Yeast telah digunakan oleh manusia sejak dahulu untuk menghasilkan ma...
  • Daily Report Activity Weeks 7 Day 1
    Daily report activity Minggu ke-7 16-April-2018 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu Hello guyss... welcome back in my story. ...

List My Friend's Blog

  • Aty Sumartiwi
  • Christofer
  • Firmansyah
  • Indra Prakusya
  • Made Manuarsa
  • Muh Kurniawan
  • Novita Safitri
  • Nur Hidayah
  • Rifaldy

Blog Archive

  • Desember 2018 (16)
  • November 2018 (20)
  • Oktober 2018 (22)
  • September 2018 (15)
  • Agustus 2018 (41)
  • Juli 2018 (8)
  • Juni 2018 (9)
  • Mei 2018 (14)
  • April 2018 (21)
  • Maret 2018 (14)
  • Februari 2018 (52)
  • Desember 2017 (1)
  • November 2017 (11)
  • September 2017 (4)
  • Agustus 2017 (5)
Copyright (c) 2010 Wonderfull Story From my Beloved Kitchen. Design by Template Lite
Download Blogger Templates And Directory Submission.