DAILY REPORT ACTIVITY
( Bahasa Indonesia )
Minggu-1
31 Juli 2018
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatu...
Hai
teman-teman, setelah libur sebulan lebih lamanya. Akhirnya, kami pun kembali
kuliah dan kebetulan minggu ini kelasku mendapat giliran untuk praktek terlebih
dahulu. Jadi, hari ini adalah hari kedua kami praktek dan tentu saja kemarin
adalah hari pertama. Namun, karena boss gengk sedang dalam keadaan suasana hati
yang baik sepertinya. Kami pun di berikan sedikit kelonggaran untuk tidak mnegerjakan
blog pada hari pertama.
“Selamat
datang di semester 5”kata dosen kami. Ya di semesetr ini tentu tantangan akan
semakin sulit dan menantang serta tentunya akan lebih banyak menguras waktu dan
tenaga. Namun, menurut saya ini akan menjadi waktu praktek yang berkesan dan
lebih seru dari waktu sebelumnya. Sekaligus ini menjadi waktu praktek kami yang
terakhir di tahun ini. Uhh sedihnya....
Di
hari pertama yang kami lakukan yaitu terlebih dahulu kami diberikan sedikit
wejangan-wejangan serta apa saja aktivitas dan tugas yang akan dikerjakan untuk
waktu yang akan datangnya. Setelah itu, kami di tugaskan untuk membuat tarlet. Pada
saat membuatnya kami semua mengalami
kegagalan. Di karenakan bentuk tarlet yang tidak bagus seperti pinggiran yang
masih tebal dan kurang rapi. Serta ada pula yang belum memenuhi syarat dari
segi tekstur dan tingkat krispinya.
Sehingga,
sebagai hukumannya kami pun lari dengan mengelillingi lapangan sebanyak tiga
kali dan kebetukan sekali disaksikan oleh mahasiswa-mahasiswi baru. Tentunya ini
sangat memalukan. Tapi, jika lari rombongan seperti ini rasa malu sedikit
terminimalisirkan.
Lanjut,
dihari kedua kami pun kembali membuat tarlet. Namun, kali ini berbeda karena
kami dibimbing oleh salah seorang chef ternama yakni chef salam. Kami pun
diajarkan tentang bagaimana membuat tarlet yang baik dan benar serta sesuai
dengan standar. Setelah, diberi penjelasan dari beliau. Akhirnya kami pun
berhasil membuatnya dengan baik walau masih ada beberapa satu sampai dua
kelompok yang masih kurang. Namun, perkembangannya terlihat sangat pesat.
Setelah
itu, lanjut kami pun membuat croisant dan dibimbing langsung oleh bos gengk. Dengan
sangat teliti dan detail kami di ajarkan tentang cara membuat corisant sesuai
standar dan anti gagal. Ketika melihat beliau mempresentasikan cara membuat
croisant. Ya tidak sulit dan terlihat gampang serta tidak begitu rumit. Walau ada
beberapa kali proses Profing, namun tidak begitu ribet seperti yang saya
bayangkan. Tapi, ketika praktek alisa doing ternyata tidak semudah yang
terlihantnya. Diperlukan kehati-hatian yang luar biasa serta menggunakan
perasaan yang lemah lembut dalam menangani adonan croisant.
Awal
membuat adonan terlihat baik-baik saja dan mulus serta bagus, hingga pada
proses ke tahap profing ke tiga tiba-tiba yang terjadi kami melihat adonanya
terlihat seperti agak retak dan pecah di bagian fat nya. Sehingga itu membuat
kami agak ragu akan hasilnya dikeesokan hari ketika akan di bakar. Besok adalah proses terakhir yaitu, membakar
adonan yang sudaj dibentuk hingga menjadi croisant yang sebenarnya. Semoga saja
hasilnya baik-baik saja dan bagus serta sesuai harapan terkhusus untuk
kelompokku. Agar kami tidak lagi duhukum lari keliling lapangan.