About
ingredients
Minggu ke-1
09-Februari-2018
sejarah
Terung (Solanum melongena, di Pulau Jawa lebih dikenal sebagai terong)
adalah tumbuhan penghasil buah yang dijadikan sayur-sayuran. Asalnya adalah India dan Sri Lanka. Terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca, dan agak jauh dari tomat.
Terung ialah
tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal usul budidayanya berada di
bagian selatan dan timur Asia sejak zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di
dunia Barat tidak lebih awal dari sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai
berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama
tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok
kuno yang ditulis pada tahun 544[4]. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika
Utara untuk terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan bahwa
pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati kawasan Laut Tengah oleh bangsa
Arab pada awal Abad Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal
dari istilah Arab abad ke-16 untuk sejenis tanaman terung.
Karena terung
merupakan anggota Solanaceae, buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana
buah beberapa varietas leunca dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan
tanpa dampak buruk apa pun bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain,
memakan buah terung (serupa dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang,
dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan. Sebagian buah
terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena
itulah, sebagian sumber, khususnya dari kalangan kesehatan alami, mengatakan
bahwa terung dan genus terkait dapat mengakibatkan atau memperburuk artritis
dengan kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.
Nutrisi/kandungan gizi
Nama Bahan Makanan : Terong
Banyaknya Terong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Terong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 87 %
Jumlah Kandungan Energi Terong = 24 kkal
Jumlah Kandungan Protein Terong = 1,1 gr
Jumlah Kandungan Lemak Terong = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Terong = 5,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Terong = 15 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Terong = 37 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Terong = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Terong = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Terong = 0,04 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Terong = 5 mg
Banyaknya Terong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Terong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 87 %
Jumlah Kandungan Energi Terong = 24 kkal
Jumlah Kandungan Protein Terong = 1,1 gr
Jumlah Kandungan Lemak Terong = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Terong = 5,5 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Terong = 15 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Terong = 37 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Terong = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Terong = 30 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Terong = 0,04 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Terong = 5 mg
Fungsi terong :
1.
Mengobati Nyeri Perut
2.
Mengontrol Asam Lambung Supaya Tidak Berlebihan
3.
Mengurangi Gejala Penyakit Penuaan Dini
4.
Meningkatkan Ketajaman Bola Mata
5.
Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
6.
Melejitkan Kesuburan Pria dan Wanita
7.
Memperbaiki Suasana Hati
8.
Mengatur Kadar Trigliserida
9. Dapat
Melancarkan Urin
10.
Mengandung Protein
12.
Mencegah dan mengobati asam urat atau penyakit Gout
13.
Mencegah kanker leukimia
14. Untuk
meremajakan kulit
15.
Mencegah terjadinya rematik atau arthritis
16. Mengobati
gangguan ginjal dan hati
17. Mengobati
infeksi saluran cerna
18. Mengobati
gangguan kandung kemih
19. Mencegah
hematemesis dan melena
20. Menjaga
kesehatan janin dan ibu hamil
21.
Membuat jantung sehat
22.
Menyehatkan paru-paru
23. Menjaga
kesehatan kulit dan wajah
24. Menjaga
kesehatan ginjal
25.
Menjaga kepadatan tulang dan gigi
Karateristik terong :
1. Akar
Akar
tanaman terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki
buluh yang kasar.
2. Batang
Batang
tanaman terong di bedakal menjadi dua macam, yaitu batang utama (batang primer)
dan percabang (batang sekunder). Dalam perkemban perkembangan batang sekunder
ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan penyangga
berdirinya tanaman, sedang percabangan adalah bagian tanaman yang mengeluarkan
bunga. Batang utama bentuknya persegi (angularis), sewaktu muda berwarna ungu
kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman (Imdad, 2001).
3. Daun
Daun
terong terdiri atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun
seperti ini lazim disebut daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk slindris
dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjang berkisar antara
5-8 cm. Helaian daun terdiri dari ibu tulang daun, terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang dan
urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari tangkai daun yang
makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm atau lebih sesuai
varietasnya. Panjang daun antara 12-20
cm. Bangun daun berupa belah ketupathingga oval, bagian ujung daun
tumpul, pangkal daun mruncing, dan sisi bertoreh.
4. Bunga
Bunga
terong merupakan bunga banci atau bunga berkelamin dua, dalam satu bunga
terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita (putik).
Bunga seperti ini dinamakan bunga
lengkap. Perhiasan bunga yang dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota
bunga, dan tangkai bunga.
5. Buah
Buah
terong merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak
akanpecah bila buah telah masak. Daging buah lunak dan berair. Daging buah ini
merupakan bagian yang enak dimakan.
6. Biji
Biji-biji
terdapat bebas dalam daging buah. Biji terong sangat mengkilap, berlendir,
berbentuk bulat lonjong dan juga berwrna coklat hingga kehitaman.
sejarah
Darimana tanaman bawang putih berasal? Tidak diketahui
secara pasti asal-usul tanaman umbi berbau menyengat ini. Menurut Mrs. M.
Grieve dalam karya bukunya yang beijudul ” A Modem Herbal ” mengatakan bahwa
bawang putih didapati dari belahan dunia bagian utara dan selatan Siberia dan
kemudian berkembang sampai ke selatan negara Eropa, tumbuh secara liar di
Sicily. Mrs. M. Grieve menambahkan bawang putih kini tumbuh meluas di
negara-negara seluruh penjuru dunia. Bawang Putih (Allium Sativum ) telah masuk
dalam buku-buku sejarah China terdahulu sekitar tahun 2000 SM. Selain itu ia
juga disebut dalam kebanyakan dalam karya-karya sastra seperti Shakespeare,
Chancer dan Danten. Bawang putih pada zaman dahulu dikaitkan menjadi sebuah
benda mistis pada sebuah kepercayaan agama tertentu, namun hal itu sirna
seiring berkembangnya zaman. Kini bawang putih dipercaya sebagai obat penawar
berbagai jenis penyakit kronis, seperti penyakit tekanan darah tinggi, kencing
manis, radang, panu dan lain sebagainya.
Bawang putih telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat
di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan
tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awal pemanfaatan bawang putih
diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan
medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang lalu (3000 SM). Dari Asia Tengah
kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sehingga bagi bangsa
Indonesia bawang putih merupakan tanaman introduksi (Santoso, 2000).
Bangsa Sumeria telah mengenal bawang putih untuk pengobatan,
sekitar tahun 2600–2100 SM. Sedangkan bangsa Mesir Kuno, dalam Codex Ebers
(1550 SM), mengenal bawang putih sebagai bahan ramuan untuk mempertahankan
stamina tubuh para pekerja dan olahragawan. Orang Yahudi kuno mempelajari
pemanfaatan bawang putih dari Bangsa Mesir dan menyebarkannya ke semenanjung
Arab. Penduduk Romawi diketahui telah lama mengkonsumsi bawang putih terutama,
para tentara dan budak. Penduduk Cina dan Korea sudah biasa memanfaatkan bawang
putih sebagai obat dan pengusir roh jahat (Banerjee dan Maulik, 2002; Yarnell,
1999). Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi Kuno sangat memuji dan menggunakan
bawang putih.
Nutrisi/kandungan gizi
Nama
Bahan Makanan : Bawang Putih
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Bawang Putih yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Bawang Putih yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 88 %
Jumlah Kandungan Energi Bawang Putih = 95 kkal
Jumlah Kandungan Protein Bawang Putih = 4,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Bawang Putih = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Bawang Putih = 23,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Bawang Putih = 42 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Bawang Putih = 134 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Bawang Putih = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Bawang Putih = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Bawang Putih = 0,22 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Bawang Putih = 15 mg
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Bawang Putih yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Bawang Putih yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 88 %
Jumlah Kandungan Energi Bawang Putih = 95 kkal
Jumlah Kandungan Protein Bawang Putih = 4,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Bawang Putih = 0,2 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Bawang Putih = 23,1 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Bawang Putih = 42 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Bawang Putih = 134 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Bawang Putih = 1 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Bawang Putih = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Bawang Putih = 0,22 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Bawang Putih = 15 mg
Fungsi bawang putih :
1). Mengurangi gula darah
2). Mencegah penyakit kanker
3). Bagus untuk kehamilan
4). Bagus untuk penderita anemia
5). Mengurangi penyakit reumatik
6). Melancarkan pencernaan
7). Obat untuk sakit pernafasan
8). Merangsang sel saraf
9). Sumber stamina
10). Mengobati kolesterol
11). Mencegah dan menyembuhkan flu
12). Mengobati sakit gigi
13). Mengobati wasir
14). Memperkuat kuku
15). Mengurangi uban
16). Anti ketombe
17). Anti penuaan
18). Mengobati kutil
19). Mengobati maag
20). Mengobati liver atau penyakit di hati
21). Membersihkan Telinga
22). Menghilangkan bekas selulit
23). Mengobati Impotensi
24). Meningkatkan kinerja otak
25). Mengobati sinusitis
26). Membersihkan racun
27). Menurunkan berat badan
28). Menghilangkan bekas luka
29). Mengobati tenggorokan
30). Membantu menghilangkan varises
Karateristik
bawang putih :
1. Tanaman Bawang ini
berdiri tegak Kira-kira 30-60 cm .
2. Berakar Serabut.
3. Ber umbi atau ber siung
besar dan putih .
4. Umbinya berlapis kulit
seperti Ketas.
5. Memiliki Aroma yang
menyengat.
6. Berbunga Warna merah
jambu,warna Ping dan ada juga yang Putih.
7. Hidup di daerah
pegunungan yang banyak sinar matahari nya.
8. Batang bawang putih
terlihat semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun warna hijau,
9. Daun tanaman bawang
panjang seperti rumput gajah.
Bawang merah
sejarah
Asal usul
Tanaman bawang merah berasal dari daerah Asia Tengah yaitu sekitar India dan
Pakistan sampai negara Palestina. tanaman bawang merah ini merupakan tanaman
yang tertua sebagai tanaman yang dibudidayakan oleh manusia.
Hal itu
diperkuat adanya lukisan pada patung patung dan Tugu-tugu di Mesir, menurut
penelitian lukisan-lukisan ini dibuat oleh bangsa Mesir ribuan tahun sebelum
masehi. kemudian bawang merah mulai
menyebar ke negara-negara Eropa Barat, Eropa Timur dan Spanyol pada abad ke -8.
Dari belahan
benua ini bawang merah mulai menyebar luas hingga dataran Amerika, Asia Timur
dan Asia Tenggara. Pada abad ke xix
bawang merah menjadi salah satu tanaman komersial di berbagai negara di dunia. Negara-negara yang memproduksi atau
membudidayakan bawang merah antara lain Jepang, Rumania, Italia, Amerika
Serikat, Meksiko dan Texas .
Sedangkan bawang
merah masuk ke negara Indonesia diperkirakan pada abad xix. Sekarang ini di
Indonesia tanaman bawang merah dibudidayakan hampir ada di setiap provinsi.
namun Sentral penanaman bawang merah secara luas berpusat di Pulau Jawa
Indonesia.
Pembudidayaan bawang merah di indonesia,
terutama di pulau Jawa dilakukan di daerah-daerah dataran rendah seperti di
daerah Semarang, Demak, Cirebon, brebes-tegal, Wates Jogjakarta, Kediri dan
lain-lain. dalam perkembangan selanjutnya, bawang merah mulai dibudidayakan di
daerah dataran tinggi seperti yang dibudidayakan di Probolinggo, Banjarnegara,
Malang, Magetan, Sukabumi dan Bandung.
Adapun daerah-daerah di Indonesia dari setiap provinsi yang
membudidayakan bawang merah di antaranya Provinsi Jawa Timur yang
membudidayakan bawang merah adalah Ponorogo, Tulungagung, Malang, Pasuruan,
Nganjuk, dan Bondowoso selain itu juga Lamongan, Gresik, Sampang, Kediri,
Bangkalan, Jember, Pamekasan, Sumenep, Madiun Ponorogo, Nganjuk, Trenggalek,
Tulungagung, Lumajang, Tuban ke Mojokerto ke Banyuwangi Probolinggo Sidoarjo
Pasuruan dan Bojonegoro
Adapun kabupaten-kabupaten di Jawa Tengah yang membudidayakan bawang
merah diantaranya adalah Kabupaten Demak, Sukoharjo, batang, Rembang, Kendal,
Pemalang, pati, dan pekalongan serta Banyumas dan Semarang
Adapun di provinsi Jawa Barat daerah yang mengembangkan budidaya bawang
merah adalah Sumedang, Garut komam Bandung, Indramayu kok ma Cirebon, Tangerang,
Subang, Serang, dan Bekasi. itulah kira-kira daftar daerah-daerah yang
membudidayakan tanaman umbi bawang merah di pulau jawa indonesia dan persebaran
bumbu dapur yang sangat bermanfaat bagi manusia ini berdasarkan penelitian.
Nutrisi/kandungan gizi
Nama
Bahan Makanan : Bawang Merah
Nama
Lain / Alternatif : -
Banyaknya
Bawang Merah yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian
Bawang Merah yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 90 %
Jumlah
Kandungan Energi Bawang Merah = 39 kkal
Jumlah
Kandungan Protein Bawang Merah = 1,5 gr
Jumlah
Kandungan Lemak Bawang Merah = 0,3 gr
Jumlah
Kandungan Karbohidrat Bawang Merah = 0,2 gr
Jumlah
Kandungan Kalsium Bawang Merah = 36 mg
Jumlah
Kandungan Fosfor Bawang Merah = 40 mg
Jumlah
Kandungan Zat Besi Bawang Merah = 1 mg
Jumlah
Kandungan Vitamin A Bawang Merah = 0 IU
Jumlah
Kandungan Vitamin B1 Bawang Merah = 0,03 mg
Jumlah
Kandungan Vitamin C Bawang Merah = 2 mg
Fungsi bawang merah :
1.
Mengurangi kolesterol
2.
Mengurangi peradangan
3.
Meningkatkan kekebalan tubuh
4.
Detoksifikasi tubuh
5.
Menurunkan tekanan darah
6.
Mencegah kanker
7.
Menyembuhkan asma
8.
Mengobati infeksi
9.
Menghilangkan jerawat dan bintik gelap di kulit
10.
Meringankan sakit gigi
11.
Meningkatkan fungsi otak
12.
Meredakan masalah perut
13.
Menjaga kesehatan tulang
14.
Meningkatkan nafsu makan
15.
Pengobatan diabetes
Karateristik bawang merah :
1. ciri-ciri
akar: berakar serabut dengan sistem perakaran dangkat dan bercabang terpencar,
akarnya biasanya menancap pada kedalaman 15-30 cm di bawah tanah.
2. ciri-ciri
batang: memiliki batang dengan bentuk menyerupai cakram, tipis, dan pendek.
bentuk seperti ini berguna untuk titik tumbuh atau sebagai tempat melekat
perakaran dan mata tunas.
3. ciri-ciri
daun: memiliki bentuk seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang sekitar 50-70
cm, memiliki lubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda atau pun
hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya pendek.
4. ciri-ciri
bunga: tangkai daun keluar dari ujung tanaman dan panjangnya sekitar 30-90 cm,
dan di ujung biasanya terdapat d0-200 kuntum bunga yang tersusun bulat atau
melingkar seolah membentuk payung. tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6 helai
daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau kekuning-kuningan,
dan 1 putik sebagai bakal buah yang terbentuk segitiga.
Sumber :
Anonim, 2018. 51 Health Benefits of Red Onions. drhealthbenefits.com/herbal/herbal-spices/health-benefits-of-red-onions. (online) 9 februari 2018.
Anonim, 2014. Manfaat dan Karateristik
Bawang Merah. https://duniasatwaku.wordpress.com/2014/01/06/ciri-ciri-jenis-dan-manfaat-bawang-merah/(online) 9 februari 2018.
Anonim, 2017. Ilmu pengetahuan,http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-terong-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html
(online) 9 februari 2018.
Azzami, 2016. Tentang Bawang Putih,
http://mitalom.com/sekilas-tentang-bawang-putih-dan-sejarah-persebarannya/.(online) 9 februari 2018.
Anonim,
2017. Manfaat Bawang. http://manfaatsehat.id/manfaat-bawang-putih/ online) 9 februari 2018.
Anonim, 2016. Manfaat bawang
putih.http://www.bawangbawangan.com/2017/03/karakteristik-dan-manfaat-bawang-putih.html#ixzz56foe4Yfo(online) 9 februari 2018.
Anonim, 2017. Bawang
merah.http://www.bawangbawangan.com/2017/04/asal-usul-tanaman-bawang-merah.html#ixzz56fsCPWOE.(online) 9 februari 2018.
(Indonesia) Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Republik Indonesia "Kamus
Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2013-01-27.
Tsao dan Lo dalam "Vegetables: Types and
Biology". Handbook of Food Science, Technology, and Engineering oleh
Yiu H. Hui (2006). CRC Press. ISBN 1-57444-551-0.
Doijode, S. D. (2001). Seed storage
of horticultural crops (m.s. 157). Haworth Press: ISBN 1-56022-901-2
Fuchsia Dunlop (2006), Revolutionary
Chinese Cookbook: Recipes from Hunan Province, Ebury Press, hlm. 202
Childers, N.F. (PhD) & Margoles, M.S.
(MD). (1993). An apparent relation of nightshades (Solanaceae) to arthritis.
Journal of Neurological and Orthopedic Medical Surgery. 12: 227-231.
MAHMUD,
MEYKE MAHMU. 2014. WAKTU APLIKASI HERBISIDA GLIFOSAT PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN TERUNG (Solanum
Melongena L). Other thesis, Universitas Negeri Gorontalo. http://eprints.ung.ac.id/6287/3/2013-2-2-54211-613408046-bab1-25022014010519.pdf